Sebelumnya gw mau ucapin..
"Selamat Hari Raya Idul Fitri. Minal Aidzin wal Faidzin. Mohon Maaf Lahir dan Batin."
Telat banget!! Ga papa laa dari pada ga. Soalnya setelah lebaran warnet tutup selama beberapa hari, trus ke bentrok ama UTS. So gw fokus belajar dulu. Filenya ada di drafts computer semua.
20 September 2009
Hari Raya Idul Fitri..
Aku bersalaman dengan guru sd ku dulu. Ia mengajarkan bhs inggris. Aku termasuk anak yang pintar saat itu. Mungkin hingga kini. Ia selalu mengingatku sebagai anak selalu memprotes tiap kesalahan beliau dalam mengajar. Menyebalkan. Aku pintar berbahasa inggris, juga bahasa arab. karena aku juga bersekolah dimadrasah yang selalu mengharuskan muridnya berbicara dalam kedua bahasa itu. Bila tidak akan di Jasus dan di hukum. Makanya saat sekolah dasar aku fasih menggunakan bahasa asing. Tapi sekarang????
Saat silaturahmi tadi. Beliau mengatakan 'ini dia si anak pintar.' katanya sambil tersenyum. Akupun tersenyum dan senang mendengarnya, namun sesaat setelah itu, rasa suram langsung menghiasi hatiku. Sekatrang, aku tidak lagi sepintar itu. Aku bukan lagi murid yang dapat dibanggakan. Aku telah menyia-nyiakan ilmu itu. Ilmu-ilmu yang berharga. Ingin rasanya kembali ke saat itu. Saat aku menjadi murid yang dapat diandalkan. aku senang membantu dan dibantu teman-temanku. Tapi tidak untuk saat ini, tidak untuk keduanya. Aku seringnya meminta bantuan. Aku merasa bodoh dan tidak berguna. Aku amat sangat menyesal. Sungguh!
Sekarang ini rasanya sulit untuk belajar. Sulit untuk memulainya dari nol lagi. Karena aku kesulitan untuk cepat menyerapnya. Aku frustasi dan menyerah begitu saja tanpa berjuang. Banyak hal yang dapat aku ikuti. Aku pelajari.
Aku harus semangat lagi dan berusaha. Karena tiada guna hanya mengeluhkan sesuatu yang telah lalu. Yang lalu biarlah berlalu, dan buatlah kegagalan itu sebagai pelajaran dalam tiap langkah hidup. Agar nanti jangan sampai terjatuh lagi. Yesterday is History. Yang aku butuhkan adalah bangkit lagi dari jurang kemalasan dan kebodohan. Ya tuhan... Aku benar-benar malu pada diriku sendiri. Aku ingin buat orang tuaku dan orang-orang yang mengenalku bangga. Aku harus semangat! Mengejar segala yang tertinggal.
Kurasa ini salah satu hikmah yang ku dapat dari Ramadhan dan Idul Fitri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar